Jumat, 30 April 2010

Panduan Umum SNMPTN 2010

1. PERSYARATAN
A. Seleksi
- Lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2008, 2009 dan 2010.
- Sehat
- Tidak buta warna bagi program studi tertentu.

B. Penerimaan
Lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2010, sehat dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.

2. CARA PENDAFTARAN
Cara pendaftaran SNMPTN dilakukan oleh calon peserta secara online melalui internet dari manapun.

3. LINTAS WILAYAH
Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih lokasi ujian yang dikehendaki.


4. JENIS UJIAN
a. Ujian Tertulis :
- Tes Potensi Akademik (TPA).
- Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
- Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
- Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
- Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
- Ujian Keterampilan untuk beberapa program studi.

5. PENYELENGGARAAN TES KETERAMPILAN
Peserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau kesenian diwajibkan mengikuti Ujian Keterampilan. Peserta Ujian Keterampilan dapat mengikuti ujian di Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara Ujian Keterampilan terdekat yang memiliki Program Studi yang sama dengan Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya.

6. JADWAL UJIAN
a. Ujian Tulis
Rabu, 16 Juni 2010 :
b. Tes Potensi Akademik
c. Tes Bidang Studi Dasar
Kamis, 17 Juni 2010 :
d. Tes Bidang Studi IPA
e. Tes Bidang Studi IPS
f. Ujian Keterampilan
Tes Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Juni 2010.

7. PEMBOBOTAN HASIL UJIAN
Program Studi yang tidak mengadakan Tes Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
a. Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
b. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%

Program Studi yang mengadakan Tes Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
TPA & TBSP : 50%
Ujian Keterampilan : 50%

PENILAIAN HASIL UJIAN
Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :

Jawaban BENAR : + 4
Jawaban SALAH : - 1
Tidak Menjawab : 0
Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.

8. KELOMPOK UJIAN
Peserta SNMPTN terbagi menjadi 3 Kelompok :

Kelompok Ujian IPA
Kelompok Ujian IPS
Kelompok Ujian IPC (campuran IPA dan IPS)
Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.

KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
Setiap peserta ujian kelompok IPA/IPS dapat memilih maksimal dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih maksimal tiga program studi dengan catatan minimal satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
Peserta ujian yang memilih satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
Daftar program studi, daya tampung tahun 2010 dan jumlah peminat tahun 2009 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta yang dapat dilihat di http://www.snmptn.ac.id

BIAYA UJIAN
Rp150.000,00 ( Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC ( IPA + IPS).
Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
Rp150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta per ujian keterampilan dan dibayarkan pada saat peserta mengikuti ujian keterampilan di PTN penyelenggara.
MEKANISME PENDAFTARAN
Bagi lulusan tahun 2008, 2009, dan 2010 Ujian Nasional Utama pendaftaran secara online dilaksanakan mulai tanggal 2 Mei 2010 pukul 08.00 WIB dan berakhir tanggal 31 Mei 2010 pukul 16.00 WIB. Bagi lulusan tahun 2010 Ujian Nasional Ulangan dilaksanakan mulai tanggal 10 Juni pukul 08.00 WIB dan berakhir tanggal 12 Juni 2010 pukul 16.00 WIB. Bagi lulusan tahun 2008 dan 2009 dianjurkan mendaftar tanggal 2 – 12 Mei 2010
Pendaftaran online dapat dilakukan dari manapun melalui website http://www.snmptn.ac.id dengan tata cara sebagai berikut :

Calon peserta membayar biaya ujian pada tanggal 2 - 31 Mei 2010 melalui Loket/ATM/Internet Banking Bank Mandiri.
Ketika melakukan pembayaran, calon peserta harus memasukkan nomor kartu identitas calon peserta (KTP/SIM/Paspor/Kartu Keluarga) dan memilih kelompok ujian yang dikehendaki (IPA/IPS/IPC). Khusus bagi yang menggunakan paspor sebagai identitas diri, pembayaran hanya dapat dilakukan melalui Loket atau Internet Banking.
Setelah melakukan pembayaran, calon peserta akan menerima bukti pembayaran yang berisi: (a) Nomor Identitas calon peserta, dan (b) PIN SNMPTN sepanjang 16 karakter.
PERHATIAN : Nomor Identitas dan PIN SNMPTN ini bersifat sangat rahasia dan tidak boleh diperlihatkan pada orang lain. Konsekuensi kelalaian menjaga kerahasiaan informasi tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab calon peserta.
Calon peserta melakukan pendaftaran secara online (melalui Internet) dengan mengunjungi alamat http://www.snmptn.ac.id dan memilih menu Pendaftaran. Untuk melakukan pendaftaran secara online, calon peserta harus menyiapkan :
Bukti pembayaran.
Kartu identitas yang dipakai ketika melakukan pembayaran.
Fotokopi ijazah/tanda lulus.
File pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 cm (1 bulan terakhir), berformat JPG atau PNG, dengan ukuran maksimum 100 KB.
Calon peserta harus melakukan Login dengan memasukkan Nomor Identitas dan PIN SNMPTN yang tercantum dalam bukti pembayaran.
Calon peserta mengisi borang (formulir) pendaftaran online sesuai dengan petunjuk yang ada secara benar. Semua informasi yang diisikan dalam borang ini harus benar. Kesalahan/kecurangan dalam pengisian borang ini berakibat pembatalan penerimaan di PTN yang dituju.
Calon peserta harus menyimpan dan mencetak file Kartu Bukti Pendaftaran online.

Tutorial tatacara pendaftaran dapat diunduh (download) di website dengan alamat http://www.snmptn.ac.id mulai tanggal 17 April 2010.


PENGUMUMAN HASIL UJIAN
Hasil ujian diumumkan di website dengan alamat http://www.snmptn.ac.id yang dapat diakses pada hari Sabtu, 17 Juli 2010 mulai pukul 00.00 WIB.


SITUS RESMI SNMPTN
Website resmi SNMPTN 2010 adalah http://www.snmptn.ac.id Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui situs web tersebut.
Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2010 adalah Gedung Rektorat IPB lantai 2 Kampus IPB Darmaga, Bogor. Telp. (0251) 8622634, 8622635; Fax. (0251) 8622708; e-mail: panitia@snmptn.ac.id


LAIN-LAIN
Panitia Pelaksana SNMPTN berhak mengubah informasi ini tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

Selasa, 27 April 2010

Roni Tabroni, Penggagas Kampung Belajar


Oleh Yulvianus Harjono
Di sini, anak perempuan, keluar dari SD, harus siap putus sekolah, lalu jadi TKW. Sementara, anak laki-laki lebih banyak membantu di ladang.
-- Roni Tabroni

KOMPAS.com - Persoalan angka putus sekolah tinggi di daerah pelosok tidak bisa diatasi semata dengan mendekatkan sekolah atau membebaskan biaya pendidikan. Perlu penyadaran kultur lewat strategi pendekatan pendidikan nonformal yang persuasif-atraktif.

Atas alasan inilah kemudian Roni Tabroni (31) bersama rekan-rekannya para relawan mendirikan Kampung Belajar di wilayah-wilayah pelosok di Jawa Barat. Sekilas, Kampung Belajar ini tidak ubahnya taman bacaan yang ada di desa. Tetapi, sebetulnya tidaklah sesederhana itu.

Taman bacaan hanyalah pintu masuknya supaya anak-anak dan ibu-ibu serta warga setempat tertarik untuk mau belajar dan mengembangkan dirinya, ungkap Roni, yang sehari-hari berprofesi sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), Bandung, Jawa Barat.

Kampung Belajar tepatnya adalah pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Di dalamnya terdapat sekaligus kegiatan kepustakaan, pendampingan belajar, pemberantasan buta huruf latin dan Al Quran, hingga pembekalan keterampilan bagi ibu-ibu rumah tangga.

Sejak pertama berdiri awal 2008 di Desa Mandalasari, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Kampung Belajar dalam waktu singkat direplikasi dan berdiri di tiga daerah lainnya, yaitu Sukahening dan Sukaraja di Tasikmalaya, serta Cibingbin di Kuningan.

Dalam waktu singkat pula, keberadaan Kampung Belajar mampu menyedot animo masyarakat sekitar, anggotanya kini mencapai ribuan orang. Setiap muncul buku-buku baru, mesti itu laris dipinjam. Buku-buku koleksinya pun terus bertambah, kini mencapai lebih dari 4.000 buah.

Gratis

Untuk mendaftar jadi anggota ataupun menyewa, pengunjung tidak dimintai pungutan sepeser pun. "Mereka mau datang saja sudah bagus. Tidak perlu kami membebani lebih," tuturnya.

Adalah sebuah kebahagiaan baginya melihat anak-anak di desa terpencil ini kembali bersemangat belajar. Di wilayah terpencil, mayoritas anak-anak usia 6-15 tahun telah putus sekolah.

Kondisi orang-orang tua tidak kalah menyedihkan, banyak yang buta huruf. Kondisi ini menciptakan lingkaran setan kebodohan dan kemiskinan.

"Di sini, anak perempuan, keluar dari SD, harus siap putus sekolah, lalu jadi TKW. Sementara, anak laki-laki lebih banyak diminta membantu di ladang. Ini tidak bisa mudah begitu saja diintervensi", ungkapnya.

Yang membuatnya sedih, tidak jarang anak-anak usia SMP ini ditolak saat mendaftar sekolah karena ternyata belum mahir calistung (baca, tulis, dan menghitung). Banyak dari mereka yang tidak pede kembali ke sekolah sehingga akhirnya pilih jadi buruh dan TKW, tuturnya menunjuk kondisi di Cipatat.

Membuat supaya anak-anak ini mau berkunjung ke Kampung Belajar, awalnya juga tidak mudah. Untuk menarik mereka datang, dibantu para relawan, Roni punya pendekatan yang unik. Misalnya, ketika liburan sekolah tiba, mereka mengadakan permainan grup, outbound, botram (makan bareng), hingga pemutaran film-film mendidik dan menyenangkan.

Lain lagi strategi untuk mengundang ibu-ibu buta huruf agar dengan senang hati belajar calistung. "Biasanya, kami kemas dengan acara keterampilan, misalnya, bikin kue. Dari sini, kan, muncul resep, misal, butuh terigu satu kilo. Nah, dari sini, mereka pelan-pelan tanpa sadar belajar membaca dan mengenal angka", ungkap Roni.

Para relawan yang dibebani mengajar bukan sembarang tutor. Mereka sebelumnya telah dibekali dengan pendidikan dan pelatihan dengan metode ACM (aku cepat membaca) yang telah dikembangkan sejumlah pakar pendidikan. Sementara, untuk memberantas buta huruf Arab, digunakan metode Al-Barqi dengan proyeksi dalam delapan jam sudah bisa membaca.

Relawan-relawan

Kampung Belajar mengandalkan relawan-relawan di dalam operasional kegiatannya. Tutor, pengajar, hingga penjaga taman bacaan berasal dari berbagai unsur, baik mahasiswa dari UIN Sunan Gunung Djati maupun guru dan pelajar di desa setempat. Namun, jumlahnya saat ini hanya 10 relawan.

Dengan dikelola oleh unsur warga setempat, akseptansi masyarakat diharapkan lebih tinggi. Di Kuningan, misalnya, relawan penjaga taman bacaan adalah seorang pelajar kelas dua SMP.

"Soalnya, di sana, anak SMP ini yang paling tinggi sekolahnya, dibandingkan lainnya"", katanya.

Roni bercerita, Kampung Belajar merupakan bagian dari program TEPAS Institute, sebuah organisasi pemberdayaan masyarakat yang diikutinya. "Kebetulan, oleh TEPAS, saya ini kebagian tugas di wilayah Bandung Barat. Ketika melihat kondisi di sana, saya berpikir, warga membutuhkan hal yang nyata", paparnya.

Namun, kemudian, banyak pihak yang bertanya-tanya, dari mana Roni dan Kampung Belajar bisa mendapatkan banyak koleksi buku dalam waktu singkat, padahal tanpa memungut bayaran dari warga.

"Ini didapat dari donatur dan kerja keras", jawab Roni.

Ia mengembangkan jaringan dengan organisasi-organisasi sosial, badan perpustakaan daerah, termasuk penerbit buku, untuk bisa mendapatkan sumbangan buku. Para relawan, khususnya mahasiswa, juga digerakkan untuk mengumpulkan buku-buku di kampus.

Namun, ujar Roni, tidak jarang pula pihaknya melakukan jemput bola, meminta sumbangan buku. Bahkan, pernah ia menyelamatkan buku yang nyaris dibuat bubur kertas.

Internet

Kini, pencarian donatur buku bahkan sudah dikembangkan jauh, yaitu melalui media internet. Situs jejaring sosial Facebook digunakan, termasuk laman (website) www.kampungbelajar.com.

Dalam dua tahun terakhir, minat membaca warga di lokasi Kampung Belajar terus meningkat. Sayangnya, pihaknya tidak bisa setiap saat menambah dan memperbarui koleksi.

"Padahal, meskipun sudah lecek, cetakannya lama, asalkan masih terbilang keluaran baru seperti novel Laskar Pelangi, mesti habis dipinjam", ungkapnya.

Namun, repotnya, karena tidak memberlakukan pola pendaftaran anggota secara ketat, terkadang, buku ini lama dipinjam, tidak dikembalikan. "Anggap saja sedang keliling-keliling, suatu hari nanti kembali sendiri kok. Mereka, kan, sadar, warga lainnya juga sama-sama butuh", ucapnya tersenyum.

Dia mengharapkan, warga perkotaan yang jauh lebih beruntung mau peduli terhadap pendidikan di daerah pelosok. Paling tidak, dengan turut berpartisipasi menyumbang buku bacaan bekas. Sedikit, tapi amat berarti buat mereka.



Data Diri

* Nama: Roni Tabroni
* Lahir: Tasikmalaya, 27 September 1978
* Pendidikan : - SMA, Singaparna, Tasikmalaya (1998) - Sarjana, Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung (2003) - Magister, Jurusan Ilmu Komunikasi Politik Universitas Islam Bandung
* Istri : Dewi Mulyani (27)
* Anak : Damai A Syuhda (2)
* Pekerjaan : Dosen di Universitas Islam Sunan Gunung Djati
* Organisasi : - TEPAS Institute - ICMI Jabar - Peace Generation Indonesia, wilayah Bandung

KETIDAKLULUSAN 100 PERSEN


Masalah Guru, Fasilitas, atau Ekonomi?

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akan menganalisis sejumlah sekolah yang tingkat kegagalan siswanya dalam ujian nasional (UN) 2010 mencapai 100 persen. Pemerintah akan menyiapkan sejumlah penguatan bagi sekolah-sekolah tersebut berdasarkan hasil analisis yang akan dilakukan.
Perlu diketahui lebih rinci peta sekolah yang 100 persen tidak lulus itu untuk intervensi penguatan ke depan.
-- Mohammad Nuh

"Perlu kita ketahui lebih rinci peta dari sekolah yang 100 persen tidak lulus itu. Kalau sudah ketahuan baru kita tahu yang akan kita lakukan untuk intervensi penguatan ke depan," tutur Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/4/2010).

Nuh mengatakan, pemerintah akan mengkaji kualitas guru maupun fasilitas dan infrastruktur yang tersedia di sekolah-sekolah yang tingkat kegagalan siswanya mencapai 100 persen dalam UN. Apabila penyebab ketidaklulusan akibat kualitas guru, katanya, pemerintah akan mengintervensi dengan cara memperbaiki kualitas guru.

Namun, kata Nuh, apabila kegagalan disebabkan oleh kekurangan infrastruktur dan fasilitas, pemerintah akan memberikan bantuan dalam bentuk buku dan pembangunan. Sementara jika kegagalan disebabkan oleh faktor ekonomi karena banyak siswa tidak mampu dalam sekolah tersebut, pemerintah akan menyediakan banyak beasiswa di sekolah tersebut.

"Akan kita analisis dan intervensi kebijakan itu," ujarnya.

Kamis, 08 April 2010

LEARNING BY FUN WITH VIERRA




8 Tahun sudah SSC berada di Jombang Mojokerto
Memperingati Ulang Tahun yg ke 8,
SSC mengadakan acara "LEARNING IS FUN WITH VIERRA"

Menghadirkan: SSC TRAINER
* Tebas Tuntas Soal dalam 3 detik
* Motivasi diri dengan Hypnolearning

Band Indie (alumni SSC) : "Triple A"

Pelaksanaan: Minggu, 18 April 2010 12.00 - 17.00 WIB
di Gor Mojopahit dan Jumpa FANS di Jombang ,

TIKET
GRATIS

Bagi yang telah PESAN TEMPAT BIMBEL di SSC tahun ajaran depan
atau intensif SNMPTN
Biaya pesan tempat Rp. 50.000
(Mendapat bonus tambahan belajar Menghadapi Ujian Akhir Semester)
Buruan daftar acara sangat menarik dan dikemas se eksklusif mungkin

Plus JUMPA FANS di Jombang, bagi 150 orang yang LUNAS ANGSURAN 1

ATAU

Rp. 45.000
(PELAJAR, Foto copy kartu pelajar/ Kartu Mahasiswa)

Infolebih lengkap kunjungi grup ssc jombang / SSC Kamu yang terdekat

Jombang: Jl. HOS Cokroaminoto 72 Jombang / 0321-863531
Jl. Yos Sudarso Janti 184 Mojoagung / 0321-7252449
Mojokerto : Jl. Rajasanegara 7 (UTARA PERUM WIKARSA)/0321-323702